Grand Final National Butchery and Cooking Competition MLA Digelar, Berisi Lomba sekaligus Edukasi

Kamis, 30 November 2023 - 11:41 WIB
loading...
Grand Final National...
Meat & Livestock Australia (MLA) kembali menggelar National Butchery and Cooking Competition edisi kedua. Foto/MPI/Syifa Fauziah
A A A
JAKARTA - Menyusul kesuksesan debutnya di tahun 2022, Meat & Livestock Australia (MLA) kembali menggelar National Butchery and Cooking Competition edisi kedua. Tahun ini MLA berkolaborasi dengan Trade and Investment Queensland (TIQ). Kompetisi ini telah menjadi platform utama untuk menampilkan bakat chef Indonesia dan memperdalam pengetahuan mereka tentang dunia daging sapi Australia.

MLA Regional Manager South-East Asia, Valeska, mengatakan alasan pihaknya kembali menggelar event ini karena antusiasme peserta sangat besar. Pihaknya kembali ini membuka kesempatan kepada para chef muda dan chef profesional Indonesia untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang berbagai potongan daging sapi yang dapat diolah melalui berbagai metode memasak.

“Kaku melihat bahwa Indonesia memiliki banyak potensi baik dalam hal bakat maupun industri. Hal ini dapat bermanfaat bagi talenta dan industri sebagai wadah mereka untuk memberikan produk berkualitas kepada konsumen sambil mempelajari daging sapi Australia yang terbaik,” ujar Valeska dalam konferensi pers di Raffles Hotel, Kamis (30/11/2023).



Kompetisi ini diikuti oleh para chef yang dibagi dalam dua kategori, yakni kategori chef muda dari sekolah kuliner/pariwisata dan chef professional. Mereka berasal dari empat wilayah di Indonesia yaitu Jakarta, Bali & Indonesia Timur, Jawa Tengah, serta Jawa Barat.

Trade and Investment Queensland Director Ben Giles mengatakan, lewat acara ini pihaknya ingin menempatkan produk daging sapi dari Queensland sebagai pilihan utama dalam benak konsumen untuk daging sapi.

“Kami juga berupaya memberikan informasi mengenai variasi dan kualitas potongan daging sapi yang beragam di kalangan para chef berbakat. Pertukaran keahlian gastronomi selama acara ini tidak hanya mendukung pengembangan keterampilan, tetapi juga membangun hubungan yang langgeng di tengah lanskap kuliner yang terus berkembang di Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, Chef Stefu Santoso mengatakan, acara ini bukan sekadar kompetisi tapi juga memberikan edukasi dan pelatihan pemotongan daging untuk membekali para peserta dengan pengetahuan tentang potongan daging sapi Australiac serta teknik pemotongan daging sebelum kompetisi memasak berlangsung.

“Setiap edisi selalu ada feedback peserta tujuannya untuk edukasi. Jadi kompetisi ini nggak hanya menang kalah, tapi juga edukasi. Sehari sebelum lonba ada workshop, kita kenalkan ke mereka terkait memotong seperti apa yang saya tunjukan. Edukasinya cukup besar nggak hanya masalah pemenang,” tuturnya.

Di ajang babak grand final ini, para peserta membuat menu masakan Indonesia menggunakan potongan daging sapi dari top sirloin, primal loin atau sub-primal sirloin. Ini adalah otot besar di bagian pinggul hewan yang sering dikonsumsi karena penuh cita rasa.

Penilaian kompetisi grand final meliputi beberapa kriteria termasuk rasa, yang merupakan 50% dari poin penilaian, kemudian presentasi, persiapan profesional, kebersihan dan sisa makanan, mise-en-place dan metode kerja, serta pelayanan.

Total hadiah untuk para pemenang adalah Rp15 juta dengan rincian juara 1 masing-masing kategori mendapatkan Rp7.500.000, juara 2 masing-masing kategori mendapatkan Rp5.000.0000, dan juara 3 masing-masing kategori mendapatkan Rp2.500.000.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2367 seconds (0.1#10.140)